Kesehatan

Hindari Gorengan, Ini Cara Memasak Makanan untuk Mencegah Serangan Jantung

Serangan jantung didahului oleh penyakit jantung koroner, suatu kondisi ketika aliran darah ke jantung terhambat oleh lemak yang melapisi pembuluh darah. Menurut penelitian yang diterbitkan dalam British Medical Journal, pola makan berkaitan erat dengan penyakit ini. Bahkan cara memasak pun bisa berpengaruh. Berdasarkan kumpulan data dari 17 penelitian, terungkap hubungan antara konsumsi makanan yang digoreng dan risiko penyakit jantung.

Dilansir dari Express.co.uk, Jumat, 23 Juli 2021, dari 17 studi dengan total 562.445 peserta, analisis menunjukkan 36.727 di antaranya mengalami serangan jantung atau stroke. Analisis selanjutnya adalah membandingkan konsumsi gorengan mingguan terendah dengan yang tertinggi. Mereka yang makan lebih banyak gorengan memiliki risiko 22 persen lebih tinggi terkena penyakit jantung.

Selain itu, kelompok yang sama juga memiliki 28 persen peningkatan risiko penyakit kardiovaskular utama, seperti serangan jantung. Kelompok ini juga memiliki risiko 37 persen lebih tinggi mengalami gagal jantung.

Ini menunjukkan bahwa semakin banyak makan gorengan, semakin tinggi risiko kesehatan yang dihadapi. Jika konsumsi gorengan meningkat 114 gram dalam satu minggu, risiko serangan jantung meningkat tiga persen. Selanjutnya, risiko gagal jantung melonjak 12 persen dan risiko penyakit jantung melonjak dua persen.

Para peneliti mengatakan bahwa makanan yang digoreng menghasilkan asam lemak trans berbahaya dari minyak goreng nabati terhidrogenasi. Menggoreng juga dikatakan dapat memicu peradangan dalam tubuh.

National Health System (NHS) Inggris menyarankan agar memilih cara memasak yang lebih sehat, seperti memanggang, mengukus, merebus, merebus, atau memasak makanan dalam microwave daripada menggoreng.

NHS juga menyarankan membuang kelebihan lemak dari daging dan membuang kulit dari unggas. Penggunaan lemak atau minyak tidak disarankan, tetapi jika perlu gunakan hanya sejumlah kecil minyak zaitun, bunga matahari, atau minyak lobak.

Untuk melindungi jantung, pilihan makanan yang lebih sehat antara lain buah dan sayuran, karbohidrat gandum utuh, dan produk susu rendah lemak.

Hindari dua jenis lemak ini, yakni lemak jenuh dan lemak trans. Lemak jenuh dapat ditemukan di mentega, minyak samin atau ghee, keju, krim, cake, biscuit, dan kue kue kering. Adapun lemak trans dapat ditemukan dalam minyak terhidrogenasi, serta beberapa kue, biskuit, kue kering, dan makanan yang digoreng.

Lemak sehat yang tidak menimbulkan risiko serang jantung atau stroke antara lain lemak tak jenuh ganda yang terdapat pada makarel, tuna, salmon, dan minyak safflower.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *