Lola Amaria, melihat para pelatih surfing di Canggu Beach, Bali, duduk-duduk di pinggiran pantai, sekitar Februari 2021. Sudah nyaris setahun itu mereka tak banyak kegiatan karena wisatawan ke Bali turun drastis akibat pandemi Covid-19, dan itu berdampak pada mata pencaharian mereka. Dari berbincang dengan para pelatih surfing itu, Lola lantas berkeinginan mencoba berselancar. Itulah awal perkenalannya dengan surfing.
“Pada dasarnya saya senang mencoba hal-hal baru. Pasti awalnya takut juga, bagaimana kalau jatuh dan tergulung ombak, kena karang, atau kena papan surfing,” kata pelakon di film Tabir, Merdeka 170805, Beth, Cau Bau Kan, ini kepada Tempo.co, 21 Agustus 2021.
Semula coba-coba main surfing itu membuat Lola kemudian bisa menikmati berselancar di atas ombak. Memang, tidak langsung bisa. Beberapa kali ia ikut Latihan, hingga bisa berdiri di atas papan seluncur menunggang ombak. “Ya, tentu setelah melalui proses jatuh berkali-kali,” katanya.
Selain latihan keseimbangan tubuh, Lola menceritakan, harus gunakan pula feeling kapan ombak datang, seberapa besar ombaknya. “Harus gunakan feeling yang kuat juga, ombaknya akan sampai bibir pantai atau tidak. Jangan sampai pantai juga, karena nanti harus paddle ke arah lautnya bisa capek saat menjempout ombak,” kata nominee sutradara terbaik di film Minggu Pagi di Victoria Park ini.
“Bahkan, kapan harus berdiri di atas papan, harus diputuskan sekian detik, kalau ingin hasilnya maksimal,” kata sutradara Jingga, Labuan Hati, Lima dan Riuh. “Berselancar itu seperti kehidupan, harus siap dilamun ombak, jatuh terluka kena karang. Kita harus siap dalam kondisi apapun. dan bangkit lagi, berselancar di atas ombak lagi,” kata Lola.
Lola Amaria setelah mencoba beberapa kali surfing, merasa menyukai kegiatan barunya ini. Seperti ia juga menyenangi saat bersepeda, atau menyelam yang telah membuatnya memiliki beberapa licence.
Saat ditanya apakah berkeinginan mencoba berselancar di atas ombak-ombak besar sebagai surga surfing di beberapa daerah di Indonesia seperti di Mentawai, Nias, atau Nihiwatu di Sumba Barat, Lola tertawa. “Wah, saya bisa benar-benar digulung ombak kalau di sana, Saya kan bukan mau jadi atlet, ini sekadar fun saja, dan saya suka,” ujarnya, masih tertawa.